Berkepribadian Agresif Rentan Stroke
Penulis : Natalia Ririh |
Jumat, 31 Agustus 2012 | 16:19 WIB
Dalam studi terbaru yang digawangi para
ilmuwan dari Rumah Sakit Universitario Clinico San Carlos di Madrid,
sebanyak 450 responden diteliti. Mereka menemukan penyakit stroke sering
terjadi pada orang yang mudah stres dan tegang, bahkan setelah
memperhitungan faktor resiko penyebab stroke seperti merokok dan
diabetes.
Dalam studi yang telah dipublikasikan dalam Journal of Neurology, Neurosurgery, and Psychiatry, para ilmuwan membandingkan faktor resiko dan tingkat stres di antara 150 orang stroke dan 300 orang sehat. Riset ini menggunakan pengukuran seperti mengevaluasi peristiwa besar dalam hidup, kecemasan dan depresi, kesejahteraan dan tipe kepribadian.
Responden diminta pula mengisi kuesioner berisi gaya hidup mereka. Seperti berapa asupan kafein, alkohol, minuman energi, juga apakah mereka merokok dan apa pekerjaannya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan, mereka yang memiliki peristiwa kehidupan penuh tekanan pada tahun-tahun sebelumnya beresiko stroke sampai empat kali lipat lebih tinggi. Sementara, mereka yang termasuk kepribadian A beresiko dua kali lipatnya lagi.
Para ahli kesehatan menyambut baik temuan ini. Hasil ini membantu para ahli medis untuk lebih memahami efek dan resiko stres. Dr. Deepak Bhatt, direktur program intervensi jantung terpadu di Bringham mengatakan penelitian ini makin menunjukkan adanya hubungan antara stres, kepribadian tipe A dan resiko stroke.
Dalam studi yang telah dipublikasikan dalam Journal of Neurology, Neurosurgery, and Psychiatry, para ilmuwan membandingkan faktor resiko dan tingkat stres di antara 150 orang stroke dan 300 orang sehat. Riset ini menggunakan pengukuran seperti mengevaluasi peristiwa besar dalam hidup, kecemasan dan depresi, kesejahteraan dan tipe kepribadian.
Responden diminta pula mengisi kuesioner berisi gaya hidup mereka. Seperti berapa asupan kafein, alkohol, minuman energi, juga apakah mereka merokok dan apa pekerjaannya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan, mereka yang memiliki peristiwa kehidupan penuh tekanan pada tahun-tahun sebelumnya beresiko stroke sampai empat kali lipat lebih tinggi. Sementara, mereka yang termasuk kepribadian A beresiko dua kali lipatnya lagi.
Para ahli kesehatan menyambut baik temuan ini. Hasil ini membantu para ahli medis untuk lebih memahami efek dan resiko stres. Dr. Deepak Bhatt, direktur program intervensi jantung terpadu di Bringham mengatakan penelitian ini makin menunjukkan adanya hubungan antara stres, kepribadian tipe A dan resiko stroke.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar