Pengukuhan PP IPPAT Periode 2015 - 2018
Syukur Alhamdulillah pengukuhan PP IPPAT masa bakti periode 2015 – 2018 telah terlaksana dengan lancar pada Kamis tanggal 7 Mei 2015, di Gedung Lemhanas aula Dwiwarna, jalan Kebon Sirih nomor 22, Jakarta.
Jalan panjang menuju pemilihan calon ketua umum, pemilihan ketua umum dalam kongres, sampai terpilihnya ketua umum IPPAT dan berujung dimana ketua umum berkewajiban untuk segera menyusun susunan Pengurus Pusat dalam tempo tidak lebih dari satu bulan sejak tanggal pelantikannya.
Kurun waktu penyusunan pengurus harus dilalui dengan beragam argument, konsolidasi dan komunikasi yang intens antar anggota senior IPPAT dan Ketua Umum. Masa penantian nama-nama yang akan dipilih untuk duduk disusunan PP IPPAT terasa seperti menanti nama-nama Menteri yang akan duduk di Kabinet Pemerintahan Presiden. Sampai jelang hari H pengukuhan PP IPPAT, masih terjadi perubahan nama-nama pengurus, siapapun nama yang terpilih untuk duduk disusunan pengurus pusat, menjadi hak prerogative Ketua Umum, terlepas suka atau tidak harus kita apresiasi dan memberi kesempatan pada ketua umum untuk membuktikan kinerja pengurus pilihannya.
Ketua umum meminta kepada para pengurus terpilih untuk menandatangani surat pernyataan bersedia diangkat sebagaii pengurus dan berperan aktif dalam PP IPPAT, tujuan utama dibuatnya surat pernyataan ini agar ada komitmen untuk aktif dikepengurusan PP IPPAT dan tidak ada pengingkaran dari pihak yang ditunjuk sebagai pengurus bahwa yang bersangkutan merasa tidak ditunjuk apalagi diangkat sebagai pengurus.
Jika ada pihak yang merasa kecewa dengan susunan pengurus hasil pilihan ketua umum tersebut, harap bersabar karena Ketua Umum sudah memikirkan kebijakan yang diambil. Ketua umum masih memiliki peluang untuk merevisi susunan pengurus, karena sampai tulisan ini dibuat masih belum keluar susunan resmi dari ketua umum. Jika banyak komentar negative tentang susunan PP IPPAT yang sudah dibacakan ketua umum Syafran Sofyan, sah-sah saja ketua umum tidak bisa memenuhi semua harapan anggota IPPAT, namun kepentingan yang lebih besar mendapat prioritas utama untuk didahulukan dibanding kepentingan yang lebih kecil.
Tanggal pengukuhan disebar melalui media social melalui laman Facebook group PPAT dan Notaris, maupun melalui pesan singkat via SMS dan Whatsapp, walau dalam waktu singkat berita pengukuhan di tanggapi positif oleh semua anggota IPPAT yang terpilih untuk duduk disusunan PP IPPAT.
Kamis, 7 Mei 2015, Gedung Lemhanas – Jakarta
Karangan bunga papan tanda ucapan selamat terhadap pengukuhan PP IPPAT tampak bertebaran dihalaman luar dan lobby aula Dwiwarna Lemhanas, dari berbagai Pengwil dan Pengda IPPAT diwilayah barat, tengah dan timur Indonesia, maaf tidak disebut satu persatu. Terimakasih kepada Pengurus Pengwil dan Pengda IPPAT dari berbagai daerah yang telah mengirimkan bunga papan, loyalitas dalam IPPAT masih terjaga dengan baik.
Panitia penyambut tamu mempersilahkan para tamu yang hadir untuk mengisi buku tamu.
Kurang lebih pukul 9 pagi acara dimulai, para PPAT duduk tertib di kursi dan meja yang tertata rapih dengan busana jas dan bawahan warna hitam dipadu dengan dasi dan blus warna merah bagi peserta laki-laki dan perempuan, suasana dalam ruangan terasa begitu khidmat dan formal, bagi yang hadir saat itu pasti merasakannya, kita merasa begitu memiliki organisasi IPPAT dan ingin organisasi ini tetap solid jauh dari perpecahan.
Acara diawali kata sambutan dari Ketua Umum bapak Syafran Sofyan yang membuka acara Pengukuhan PP IPPAT masa bakti Periode 2015 – 2018. Hadir kuarng lebih 300 PPAT, yang dipercaya duduk dalam PP IPPAT periode 2015 – 2018, selain itu hadir juga MKP IPPAT dan jajarannya, mantan Ketua IPPAT periode sebelumnya ibu Sri Rachma Candrawati dan mantan Caketum IPPAT bapak Hapendi Harahap, bapak Hakim Agung Prof. DR. Abdul Gani Abdullah, SH, bapak Marsma TNI (Purn) H.Abdul Gani Jusuf, S.IP, mantan Tenaga Ahli Kehormatan Widyaswara Wasantara Lemhanas RI dan sekjen Yayasan Pengkajian & Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan (YLPS-4PK), wakil dari Menkumham RI yang diwakili oleh Direktur Perdata pak Daulat, serta bapak Chandra Lie, CEO Sriwijaya Air.
Setelah pak Ketua Umum memberi kata sambutan, selanjutnya bapak Hakim Agung memberi sedikit wejangan, dilanjutkan dialog seputar hukum dan permasalahannya diskusi berlangsung cukup singkat karena selanjutnya bapak Chandra Lie, CEO Sriwijaya Air diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan seputar kerjasama PP IPPAT dengan pihak Sriwijaya Air, berupa pemberian discount tiket pesawat buat para pemegang kartu anggota IPPAT, diteruskan dengan penandatanganan MOU antara Sriwijaya Air dengan PP IPPAT, selintas pak Chandra Lie mengungkapkan bahwa dengan banyaknya jumlah anggota IPPAT yang jumlahnya mencapai 14.000 orang yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia menjadi potensi yang besar bagi perusahaannya, sehingga mereka merasa yakin bahwa kerjasama ini dapat berjalan baik. Bagi PP IPPAT sendiri terobosan untuk bekerja sama dengan pihak maskapai penerbangan menjadi langkah awal untuk bisa bekerjasama dengan pihak lainnya, yang bisa memberi keuntungan buat anggota IPPAT dan PP IPPAT tentunya.
Acara selanjutnya Ketua Umum mengumumkan nama-nama Pengurus Pusat yang baru, untuk maju kedepan dan dilantik secara kolektif. Harap dimaklumi susunan pengurus yang dibacakan oleh Ketua Umum masih bersifat tentative, jika ada nama-nama yang disebut 2x atau ada anggota pengurus yang kurang tepat untuk ditempatkan diposisi pengurus, akan ditinjau ulang.
Sekedar informasi buat rekan-rekan PPAT dipenjuru Indonesia, pak Ketua Umum sudah mengundang rekan-rekan PPAT yang senior dan sudah berpengalaman untuk membantu dalam kepengurusan PP IPPAT, namun untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, banyak rekan-rekan PPAT yang diminta untuk bergabung merasa berkeberatan, apalagi saat diminta untuk menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi Pengurus Pusat IPPAT dan akan aktif didalam kepengurusan.
Inilah sebagian dilema buat ketua umum, disatu sisi ingin memiliki team pengurus yang mumpuni baik dari jam terbang sebagai PPAT maupun kemampuan berorganisasinya, tetapi pihak yang dilamar malah menolak, berita yang beredar dilapangan justru bertolak belakang, bahwa pak Ketua Umum tidak melibatkan orang-orang yang cakap dan mampu mengurus organisasi.
Akhirnya pak Ketua Umum tetap berkewajiban memilih team PP IPPAT dari anggota IPPAT yang tentu saja mau bekerja sama dan berperan aktif mengurus PP IPPAT, para anggota pengurus juga wajib melampirkan SK PPAT agar jelas statusnya sebagai PPAT. Bagi pihak-pihak yang mempermasalahkan umur ke anggotaan pihak yang diangkat, pak Ketua Umum cukup paham dengan situasi ini mengingat ketentua AD/ART IPPAT yang mensyaratkan kecukupan umur untuk pengurus inti, maka buat anggota IPPAT yang muda-muda ditempatkan di posisi Pokja (Program Kerja), sedang posisi Pengurus Inti diserahkan kepada yang sudah cukup lama menjabat sebagai PPAT. Pak Ketua Umum menegaskan bahwa 90 % susunan PP IPPAT adalah orang-orang muda yang memiliki semangat tinggi untuk bekerja dan memajukan PP IPPAT.
Setelah acara pengukuhan selesai, mantan ketua umum PP IPPAT ibu Sri Rachma Chandrawati berkesempatan melakukan serah terima kunci kantor secretariat PP IPPAT di Jalan Gajahmada, Jakarta Barat untuk dipergunakan sebagai kantor PP IPPAT periode 2015 -2018 dan seterusnya, Alhamdulillah….semoga bisa bermanfaat buat PP IPPAT.
Pukul 12 siang waktu Ishoma, para PPAT makan siang bersama sambil mendengarkan suara merdu rekan-rekan PPAT dengan diiringi home band sangat menghibur, ternyata rekan-rekan PPAT banyak yang punya potensi jadi penyanyi dadakan ya. (Lirik mba Sri Dewi Riniyasri Cs, ketua rombongan PPAT dari Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan).
Selanjutnya pak Ketua Umum mengumumkan akan diadakan Rapat PP IPPAT yang pertama kali setelah pengukuhan, pak Ketua Umum Syafran Sofyan, pak Priyatno Pujakesuma, pak Winanto Wiryomartani dan pak Tri Agus maju keatas meja podium. Dalam kesempatan ini pak ketua memaparkan secara global bahwa PP IPPAT kedepan harus lebih mengayomi semua anggota-anggotanya dan bersinergi dengan instansi-instansi pemerintah, khususnya BPN. PP IPPAT juga akan dilibatkan dalam penyusunan perundang-undangan yang berkaitan dengan ke PPAT an. PP IPPAT akan mendekatkan diri dengan semua anggota-anggotanya yang tersebar dipenjuru Indonesia melalui website khusus IPPAT. Selain itu dibahas juga bagaimana cara menggalang dana untuk kas organisasi.
Pak Ketua umum memberi kesempatan kepada peserta rapat untuk melakukan tanya jawab, salah satu yang cukup menyita perhatian adalah pembahasan seputar suara lantang dari Pengda IPPAT kota Batam, yang menyuarakan surat protes secara terbuka kepada kantor BPN kota Batam yang dinilai melakukan pungutan biaya tinggi dan menyulitkan kerja PPAT. Pak Ketua Umum menerima salinan surat pernyataan sikap PPAT Kota Batam dari perwakilan PPAT kota Batam pak Syaifudin Nuhri.
Paparan berikutnya dari pak Erry Gustion Bowie, koordinator bidang keanggotaan PP IPPAT, berbicara mengenai program kerja dari bidang keanggotaan dengan menyiapkan “Kartu Anggota IPPAT” yang multi fungsi, selain sebagai kartu anggota bisa juga menjadi kartu discount untuk produk-produk tertentu, yang sudah jelas kerjasamanya, kelak kartu anggota bisa dipakai untuk mendapatkan diskon pembelian tiket pesawat dari maskapai Sriwijaya Air. Selain itu kartu anggota bisa merangkap kartu BPJS selanjutnya akan dijajagi kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi, agar para anggota IPPAT terlindungi jiwa dan kesehatannya. Dibicarakan juga besaran iuran pokok bagi semua anggota IPPAT, agar penggunaan kartu IPPAT bisa jauh lebih effektif dan tepat guna, untuk itu semua laporan keuangan PP IPPAT bersifat akuntable dalam arti bisa dipertanggung jawabkan secara transparan, semua anggota bisa memantau seberapa effektif uang iuran itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan anggota secara luas. Dari uang iuran bulanan, akan dibagi besarannya dalam beberapa bagian, tujuannya untuk mendanai kas Pengda, Pengwil dan PP IPPAT agar lancar dalam menjalankan misi kerja organisasi.
Pak Ketua umum mengingatkan, kerja sebagai pengurus organisasi itu adalah kerja pengabdian, jika dibanding kerja dalam karier ke PPAT-an tentu lebih menjanjikan secara finansial, untuk itu pihak PP IPPAT harus pandai mengelola keuangan yang disumbang oleh anggota dan dipergunakan kembali untuk organisasi dan anggota pada khususnya. Melihat paparan dari pengurus muda usia dari PP IPPAT, membuka pikiran kita semua, kenapa pak Ketua Umum merekrut banyak anggota muda usia salah satu tujuannya adalah melakukan regenerasi dan penyegaran anggota PP IPPAT agar bisa mengikuti perkembangan jaman yang serba mobile dan cepat, PP IPPAT harus mempunyai misi dan visi jauh kedepan agar tidak tertinggal di era globalisasi ini.
Sesi selanjutnya memberi kesempatan kepada pak Rudi Afianto, ketua bidang Media PP IPPAT untuk memberi paparan website online PP IPPAT, dimana bisa diakses oleh para anggota IPPAT jika ingin mengetahui nama-nama dan wajah anggota PP PPAT, Pengwil IPPAT dan Pengda IPPAT yang tersebar diseluruh Indonesia dengan cara PPAT yang bersangkutan harus login dan terdaftar dalam website IPPAT. Tim bidang media juga menyediakan laman blogging dimana para PPAT dari seluruh Indonesia bisa mengirim tulisan seputar kegiatan PPAT yang ada didaerah kerja masing-masing. Intinya semua kegiatan PP IPPAT bisa diakses oleh semua anggota, sehingga komunikasi antara PP IPPAT dengan semua anggota didaerah bisa cepat terhubung sehingga tidak ada lagi alasan ketidak tahuan informasi karena letak dan jarak yang jauh antara Pusat dan Daerah.
Akhirnya Rapat pertama PP IPPAT ditutup ketua umum pak Syafran Sofyan dengan acara foto bersama dengan sebagian anggota PP IPPAT yang baru dikukuhkan. Selamat bekerja selamat berjuang untuk IPPAT yang lebih baik.
Jakarta, 12 Mei 2015
Tim Humas PP IPPAT.
Selamat dan luar biasa lengkap pemaparan pak Brierly Napitupulu ini. Sangat tepat masuk dalam jajaran Humas PP IPPAT
BalasHapusTrims, P Rambe, artikel ini saya ambil dari Humas PP IPPAT saya sendiri bukan Humas, saya bantu di bagian IT nya aja P Rambe :)
BalasHapus